This Time For ‘Mini Africa’, Taman Nasional Baluran

Gunung Baluran, Taman Nasional Baluran

The beautiful view of Mt. Baluran (Lupain komedonya 😛 )

Di TN. Baluran ini ada beberapa spot yang paling famous dan kudu didatengin, pertama evergreen (pasti ngelewat) isinya hutan yang setiap tahunnya hijau, ngga kenal musim, meskipun kemarau dan pohon-pohon lain menguning atau mencoklat, pohon-pohon di evergreen ini bakal hijau terus, kurang tau juga sih kenapa-kenapanya. Pokonya pas lewat evergreen ini adyem bangyet! Plus anyak banget kupu-kupu kecil di sepangjang evergreen. Kedua adalah sang primadona Savana Bekol, dari pintu masuk ke savana ini jaraknya kurang lebih 14 km, waktu tempuhnya disesuaikan dengan metode nyetir dan lamanya foto-foto di sepanjang jalan. Menurut kita best time to visit TN. Baluran adalah ketika pertengahan atau ujung musim kemarau, sekitar bulan Juli-September, karena Afrika bangeeeett!! Pas daun pohon-pohonnya kering-kering cantik gitu. Dan savananya juga coklat! Ashoy deh!.. Continue Reading

Traveling Ke ‘Mini Africa’, Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran, namanya cukup familiar untuk kelas Taman Nasional di Indonesia. Mungkin yang pernah ke Bali dari pulau Jawa lewat jalur darat (kalo ngga tidur di jalan) pasti liat bacaan Taman Nasional Baluran sebelum sampai di pelabuhan Katapang, pelabuhan penyebrangan ke Pulau Bali. Ya, letak TN. Baluran ini memang persis ada di kawasan Banyuwangi, ujung timur pulau Jawa. Sebelumnya, untuk sampe ke Banyuwangi ada beberapa alternatif pilihan transportasi, kayak bus, kereta, mobil pribadi, motor pribadi, helikopter, atau jet pribadi . Pilihan paling efektif, efisien dan ekonomis menurut kita cuma 1, kereta api!! Continue Reading

Traveling Ke Kawah Ijen

Batas Wilayah Sebelum Ke Kawah Ijen

Udara yang menusuk kulit meyakinkan saya kalau saat itu sudah berada jauh dari atas permukaan laut. Matahari masih setengah jalan menuju peraduannya. Pemandangan sore itu hanya tanah lapang luas mirip lapangan sepak bola dengan beberapa pondokan untuk beristirahat. Bangunan-bangunan permanen berada di sebelah Selatan tanah lapang tersebut yang didominasi oleh warna yang khas setiap memasuki wilayah perhutaan di Indonesia, hijau tua. Tak jauh, bangunan lain berada di depannya dengan banyak spanduk dan tulisan-tulisan merek makanan dan minuman yang kemudian saya tahu kalau itu adalah tempat makan. Satu-satunya tempat yang tidak terlalu ramai tapi cukup meyakinkan saya kalau saat itu saya sudah benar-benar berada di tempat yang benar, ya, Pos Paltuding. Continue Reading